00.05

Fadhilah Sholat Fardhu




By: agussyafii

Pada suatu malam di Rumah Amalia ada seorang bapak bertutur. Ketika usaha itu menanjak dirinya lalai beribadah. hidupnya menjadi terasa hampa. Rumah dan tanahnya sempat ditawarkan untuk dijual. Istrinya mengingatkan agar dirinya kembali mengerjakan sholat dengan tekun, dirikanlah sholat, jangan bolong-bolong, upayakan untuk sholat tepat waktu Mas,' ucap istrinya.

Hatinya tergugah ketika mendengar suara adzan dari masjid. Seluruh bulu kuduknya berdiri terasa meremang mendengar ajakan sholat maghrib. Segera dipenuhinya ajakannya. Bahkan di dalam dirinya berjanji untuk tekun kembali menjalankan sholat fardhu. Diusahakannya agar sholat tepat lima waktu.

setiap sholat jumat selalu dipenuhinya dimanapun dirinya berada. Alhamdulillah, sejak itu usahanya menjadi lancar lagi. Sampai ada seseorang yang datang berniat untuk membeli rumahnya tetapi tawaran itu ditolaknya dengan halus sebab dirinya sudah tidak berniat untuk menjualnya.

Allah Maha Pengasih, rizkinya makin bertambah. Pemasarannya semakin luas. Kendaraan roda empat telah dimilikinya. Sekali jalan beliau sudah mampu mengirimkan barang dalam jumlah banyak. Jelas itu semua merupakan fadhilah sholat fardhu yang dijalankan secara sungguh-sungguh. Ketekunannya menjalankan sholat fardhu membuat setiap langkahnya semakin mantap.

--
Barangsiapa yang brtakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” ( QS. Ath-Thalaq 2-3).

18.17

Mampukah Kita Menangis Malam ini?

By: agussyafii

Duhai malam perlahan semakin kelam, Ketika manusia tidur, air mataku bercucuran, jiwaku dirundung kesedihan dan penderitaan. Hilanglah kebahagiaan dalam kegelapan Air mataku bercucuran, teringat beban dosa-dosaku yang telah mengabaikan rahmatMu..

Itulah yang diucapkan oleh Ali Bin Abi Thalib dalam kitab 'Arwa al Asrar', Ali Bin Abi Thalib senantiasa menunaikan sholat malamnya bersama para sahabatnya di Kufah. Saat itu beliau sebagai Amirul Mukminin, tatkala selesai sholat beliau duduk meneteskan air mata, penuh isak tangis dan wajahnya diselimuti dengan kesedihan, Orang-orang yang berada disekitarnya tidak beranjak sedikitpun sampai tiba waktu sholat subuh hingga terbit matahari.

Selesai sholat, Ali menggelengkan kepala, dengan berderai air mata dan penuh kesedihan sambil mengucap, 'Demi Allah, aku telah melihat Rasulullah, apa yang aku lihat hari ini adalah sama halnya yang dilakukan oleh Rasulullah, disetiap sholat malam dimatanya basah dengan linangan air mata dan terdapat bekas-bekas tanda sujud kepada Allah sepanjang malam, Rasulullah senantiasa membaca al-Quran, apabila mengingat Allah sampai condong tubuhnya seperti meliuknya pohon dihembus angin. Rasulullah juga bercucuran air mata sehingga membasahi pakaiannya.

Itulah tangisan orang yang sholeh berharap rahmat Allah bahkan dahsyatnya tangisan itu mampu membuat tubuhnya tersungkur karena takut akan kehilangan rahmat Allah pada dirinya. Begitulah hamba-hamba Allah yang mampu meneteskan air mata penuh harap atas rahmatNya. AIr mata itu tidak akan menetes bila hati kita mengeras.

Mampukah kita menangis malam ini?

17.42

Takahashi, 5 Menit Menuju ke Surga

oleh: Muhammad Yusuf Efendi

dakwatuna.com – Kuringgu… kuringgu …. kuringgu!!! (kring …kring …kring..). Suara telepon rumah Muhammad berbunyi nyaring.

Muhammad: Mosi mosi? (Hallo?)

Takahashi: Mosi mosi, Muhammad san imasuka ? (Apakah ada Muhammad?)

Muhammad: Haik, watashi ha Muhammad des. (Iya saya).

Takahashi: Watashi ha isuramu kyo wo benkyou sitai desuga, osiete moraemasenka? (Saya ingin belajar agama Islam, dapatkah Anda mengajarkan kepada saya?)

Muhammad: Hai, mochiron. (ya, sudah tentu.)

Percakapan pendek ini kemudian berlanjut menjadi pertemuan rutin yang dijadwalkan oleh dua manusia ini untuk belajar dan mengajar agama Islam.

Setelah beberapa bulan bersyahadat, Takahashi kian akrab dengan keluarga Muhammad. Dia mulai menghindari makanan haram menurut hukum Islam.

Memilih dengan hati-hati dan baik, mana yang boleh di makan dan mana yang tidak boleh dimakan merupakan kelebihannya. Terkadang tidak sedikit, keluarga Muhammad pun mendapatkan informasi makanan-makanan yang halal dan haram dari Takahashi.

“Pizza wo tabenaide kudasai. cheese ni ra-do wo mazeterukara.. (Jangan makan pizza walau pun itu adalah cheese, karena di dalamnya ada lard, lemak babi)”, nasihatnya di suatu hari. Takahashi mengetahui informasi semacam ini karena memang kebiasaan tidak membeli pizza, atau makanan produk warung di Jepang memang sudah terpelihara sebelumnya di keluarga Muhammad.

Toko kecil makanan halal milik keluarga Muhammad, menjadi tumpuan Takahashi dalam mendapatkan daging halal. Suatu ketika Takahashi ingin makan daging ayam kesukaannya, tapi dia ngeri kalau melihat daging ayam bulat (whole) mentah yang ada di plastik, dan tidak berani untuk memotongnya. Dengan senang hati, Muhammad memotong ayam itu untuk Takahashi. Dia potong bagian pahanya, sayapnya, dan badannya menjadi beberapa bagian.

Setiap pekan, Takahashi terkadang memesan sosis halal untuk lauk, bekal makan siang di kantor. Setiap pagi ibunya selalu menyediakan menu khusus (baca: halal) untuk pergi ke kantor tempat dia bekerja. Sebagai ukuran muallaf Jepang yang dibesarkan di negeri Sakura, luar biasa kehati-hatian Takahashi dalam memilih makanan yang halal dan baik. Terkadang Muhammad harus belajar dari Takahashi tentang keimanan yang dia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Pernah dalam suatu percakapan tentang suasana kerja, Takahashi menggambarkan bagaimana terkadang sulitnya menjauhi budaya minuman sake di lingkungan tempat kerjanya. Di Jepang, suasana keakraban hubungan antara atasan dan bawahan atau teman bekerja memang ditunjukkan dengan saling memberikan minuman sake ke gelas masing-masing.

Dalam kondisi hidup ber-Islam yang sulit, Takahashi ternyata terus melakukan dakwah kepada ibunya. Beberapa bulan kemudian akhirnya ibunya pun menjadi muallaf dengan nama Qonita, nama pilihan Takahashi sendiri buat ibu yang dia cintainya. Sampai saat ini, bagaimana dia mendapatkan nama itu, tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali Takahashi.

Beberapa bulan berlalu, pertemuan kecil-kecilan berlangsung …terlontar dari mulutnya suatu kalimat.

“Watashi ha kekkon simasu (Saya mau menikah)….”, ujarnya.

Dengan proses yang panjang, akhirnya dia mendapatkan jodohnya, wanita Jepang yang cantik, yang dia Islamkan sebelumnya. Setahun kemudian, suatu hari Takahashi datang ke rumah Muhammad dengan istrinya yang berkerudung, ikut serta juga buah hati mereka yang telah hadir di dunia ini.

Pada suatu hari, iseng-iseng Muhammad bertanya kepada Takahashi, “Apa yang menyebabkan Takahashi lebih tertarik dengan Islam?”

“Sebenarnya saya belajar juga Kristen, Budha dan Todoku (Agama moral) selain Islam,” Takahashi menjelaskan.

“Masih ingat dengan telepon kita dulu? Waktu pertama kali aku telepon ke Muhammad beberapa bulan dulu”, sambungnya.

“Iya ingat sekali”, jawab Muhammad.

“Kita waktu itu membuat perjanjian untuk bertemu di suatu tempat bukan?”, tanya Takahashi.

“Iya benar sekali”, sambung Muhammad lagi sambil mengingat-ingat kejadian saat itu.

“Saya sungguh ingin mantap dengan Islam, karena Muhammad datang 5 menit lebih dulu dari pada waktu yang kita janjikan, dan Muhammad datang terlebih dahulu dari pada aku. Muhammad pun menungguku waktu itu”, jawab Takahashi beruntun.

“Karena itu aku yakin, aku akan bersama dengan orang-orang yang akan memberikan kebaikan”, sambungnya lagi.

Jawaban Takahashi membuat Muhammad tertegun, Astaghfirullah sudah berapa kali menit-menitku terbuang percuma, gumam Muhammad.

Begitu besar makna waktu 5 menit saat itu untuk sebuah hidayah dari Allah SWT. Subhanallah, 5 menit selalu kita lalui dengan hal yang sama, akan tetapi 5 menit waktu itu sungguh sangat berharga sekali bagi Takahashi.

Bagaimana dengan 5 menit yang terlewat barusan, milik Anda? []

17.51

Pengganti Sri Mulyani

Wakil Ketua DPR ini menambahkan, tugas Menkeu cukup berat dalam kaitannya mengelola kebijakan keuangan. Diharapkan Presiden memilih yang memiliki kredibilitas di bidangnya

Jakarta - PKS tidak akan ikut mengusulkan calon Menkeu pengganti Sri Mulyani. PKS hanya berharap pengganti Sri Mulyani dari kalangan profesional."Kami tidak akan ajukan, itu prerogatif Presiden," kata Sekjen PKS Anis Matta kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Anis menjelaskan, partainya tidak mengincar posisi tersebut. Mengingat kerja Menkeu yang sangat teknis, Anis meminta SBY memilih dari kalangan non partai saja. "Saya kira sebaiknya dari kalangan profesional saja," papar Anis.Wakil Ketua DPR ini menambahkan, tugas Menkeu cukup berat dalam kaitannya mengelola kebijakan keuangan. Diharapkan Presiden memilih yang memiliki kredibilitas di bidangnya. "Yang profesional di bidangnya," jelasnya.

(van/yid) http://www.detiknews.com/read/2010/05/07/185843/1353345/10/pks-usul-pengganti-sri-mulyani-dari-kalangan-prefesional

02.03

Sayur Bening Tempe


Bahan :
• 350 gram tempe, dipotong kotak 3 cm• 1 sendok makan garam• 2 cm lengkuas, dimemarkan• 2 lembar daun salam• 1 liter air

Bumbu Iris :
• 8 butir bawang merah• 2 buah cabai merah

Cara Membuat :

1. Rebus bumbu iris, garam, lengkuas, dan daun salam hingga mendidih.
2. Masukkan tempe, masak sampai bumbu meresap.

Untuk 6 porsi

17.50

Enam Persoalan Manusia

Imam Ghozali dikenal sebagai ulama besar. Kitabnya banyak dan hingga kinimasih sering dikaji oleh santri Indonesia. Yang paling terkenal adalah Ihya'Ulumuddin. Ada sebuah kisah menarik tentang ajaran Imam Ghozali seputarpersoalan hidup. Ajaran ini termaktub dalam sebuah risalah salaf. Sahdan, suatu hari, Imam Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu ImamGhozali mengajukan enam pertanyaan pada murid-muridnya.

Pertanyaan Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab : orang tua, guru teman dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekatdengan kita adalah 'mati'. Sebab itu sudah janji Allah bahwa setiap yangbernyawa pasti akan mati. Oleh karena itu sudah siapkah kita mati?. Bekalapakah yang akan kita bawa mati?.

Pertanyaan Kedua, "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab : Negeri China, bulan, matahari danbintang-bintang. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalahbenar. Tapi yang paling jauh dengan kita adalah 'masa lalu'. Bagaimanapunkita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu.Oleh karena itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datangdengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Allah.

Pertanyaan Ketiga, "Apa yang paling besar di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab : Gunung, bumi dan matahari.. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalahbenar. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu" Justru nafsu yang menguasai diri kita, menyebabkan manusia gagal menggunakanakal, mata, telinga dan hati yang dikaruniakan Allah untuk hidup denganbenar.

Pertanyaan Keempat, "Apa yang paling berat di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab : baja, besi dan gajah. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalahbenar. Tapi yang paling berat adalah "memegang amanah" Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat, semua itu tidak mampu ketikaAllah meminta mereka untuk menjadi kholifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapimanusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah, namum manusia lupaakan janjinya pada Allah yang tidak bisa memegang amanah.

Pertanyaan Kelima, "Apa yang paling ringan di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab : kapas, angin, debu dan daun-daunan. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalahbenar. Tapi yang paling ringan didunia ini adalah "meninggalkan sholat".Gara-garapekerjaan dan urusan dunia kita dengan mudah meninggalkan sholat.

Pertanyaan Keenam, "Apa yang paling tajam di dunia ini?" Murid-muridnya dengan serentak menjawab Pedang.!!. Imam Ghozali menjawab benar, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia".Karenamanusia dengan begitu mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.